Pages

Thursday, September 3, 2015

Maulwi Saelan Sang Ajudan Terakhir Bung Karno



Lahir di Makasar, 8 Agustus 1926. Dia adalah pengawal setia presiden Soekarno. Pertempuran membela negeri sudah dimulai sejak era perang kemerdekaan, Agresi Milter Belanda I dan II.  Maulwi Saelan kemudian mengikuti sekolah militer hingga menjadi komandan Batalyon  Pomad Para berpangakat Mayor. Pomad Para adalah satuan polisi militer yang berkemampuan terjun payung.
Tahun 1962 Letnan Kolonel Maulwi Saelan dipanggil ke Jakarta untuk membentuk Resimen Tjakrabirawa. Pasukan elite terdiri dari gabungan empat angkatan yang bertugas menjaga keselamatan presiden Soekarno. Mauli Saelan pertama kali betugas sebagai Kepala Staf Resimen Tjakrabirawa  kemudian menjadi wakil komandan dengan pangkat Kolonel.

Maulwi Saelan sangat dekat dengan Soekarno. Beliau menilai presiden Soekarno sebagai sosok pemimpin egaliter dan menghargai bawahan. Presiden Soekarno seorang yang jujur dan blak-blakan. Beliau selalu berpikir sekarang untuk seabad kemudian. Maulwi Saelan sebagai ajudan juga tahu dimana gaji presiden. Presiden Soekarno  menyimpan gajinya di Bank Indonesia. Uangnya untuk negara. Presiden Soekarno sangat dekat dengan presiden Amerika Kennedy.  Menurut Letkol Saelan, bung Karno tidak tahu persoalan apa-apa tentang G30SPKI. Beliau berkata “kita bukan komunis, kami adalah nasionalis.”

Setelah peristiwa G30SPKI kekuasaan presiden Soekarno dipreteli oleh jenderal  Soeharto. Resimen Tjakrabirawa kemudian dibubarkan. Letkol Maulwi Saelan pernah dipenjara Orde Baru tanpa proses  pengadilan selama 4 tahun 8 bulan karena menolak memberikan kesaksian palsu bahwa Bung Karno terlibat G30SPKI. Maulwi Saelan ditahan di Rumah Tahanan Militer Budi Utomo, Jakarta Pusat. Kemudian selama setahun ditahan  di Rumah Tahanan Nirbaya, Jakarta Timur. Maulwi Saelan oleh Kopkamtib sengaja ditempatkan diruang isolasi agar tertekan. Selama seminggu dibuat tersiksa, ketika hujan kehujanan, ketika panas kepanasan.  Kahausan dan kelaparan dia rasakan. Setelah ditahan lebih dari lima tahun, Maulwi Saelan dipanggil  ke kantor petugas militer. Dinyatakan bebas begitu saja. Dipenjara tanpa peradilan, dibebaskan tanpa peradilan. Beliau dibebaskan bersama Mayjen. Mursyid (mantan dubes RI di Filipina-red) dan beberapa kawan pengawal presiden Soekarno lainnya. Beliau diantar menggunakan mobil  pick-up. Setelah bebas dari penjara, Mauli Saelan diberhentikan dari dinas kemiliteran dengan pangkat terakhir kolonel.


Maulwi Saelan juga dikenal sebagai pemain sepak bola handal.Beliau  kiper terbaik yang dimiliki oleh Indoneisa. Menjadi Kapten Timnas Indonesia era 1950-an. Bergabung dengan timnas tahun 1954-1958 dan berkontribusi besar mengantarkan Indonesia menembus semifinal Asian Games 1954 dan meraih medali perunggu Asian Games 1958. Dia kiper timnas saat Indonesia menahan Uni Soviet imbang 0-0 di olimpiade 1956 di Melbourne. Pernah menjadi ketua PSSI 1964-1967.

0 komentar: