Pages

Sunday, June 26, 2016

Titik Tujuan Hidup

Setiap aktivitas kita akan menciptakan  berbagai identitas pada diri kita. Ketika kamu melakukan suatu pekerjaan sudah sadarkah apa yang kita lakukan untuk apa. Hanya sekedar cari uang, popularitas  atau hanya sekedar menjalankan rutinitas sebagai manusia. Karena saya manusia ya saya melakukan hal itu. Karena saya makluk ya itu yang saya lakukan. Karena saya mahasiswa ya apa yang saya lakukan begini. Karena saya karyawan maka aktivitas saya ya begitu. Semua berjalan tanpa makna. Ketika direnungkan apa yang biasa dilakukan tak berarti apa-apa.

Pernahkah kalian merasakan itu?
Melakukan suatu pekerjaan tanpa tau mengapa kita lakukan hal itu, untuk siapa pekerjaan itu, bagaimana melakukan hal itu dsb.

Untuk lebih jelasnya. Mari kita lihat identitas yang melekat pada diri masing-masing. Dengan apa yang ada di diri kita sudah tahukah titik mana yang mau kamu tuju. Sebagai makhluk tuhan, sebagai orang islam, sebagai warga negara indonesia, sebagai mahasiswa atau sebagai apapun yang ada padamu. Semua terserah dirimu.

Jadi, dalam diri kita  berkumpul berbagai macam identitas yang membentuk orang. Dari bermacam-macam itu supaya tidak menimbulkan kekacauan yang mengakibatkan salah dalam melangkah maka tentukan titik tujuan utama. Titik tujuan mana yang akan kamu tuju. Selanjutnya ikuti dengan titik tujuan berikutnya sesuai dengan priorioritas yang terpenting.

Ketika kita sudah tahu ketitik mana kita menuju. Maka kita akan lebih mudah menentukan cara dan manejemen suatu aktivitas. Jangan sampai terbalik, kita memanajemen, melakukan baru menentuk tujuan dari kehidupan.

Thursday, June 23, 2016

Puisi Gus Mus : Bila Kutitipkan

BILA KUTITIPKAN

Bila kutitipkan dukaku pada langit
Pastilah langit memanggil mendung

Bila kutitipkan resahku pada angin
Pastilah angin menyeru badai

Bila kutitipkan geramku pada laut
Pastilah laut menggiring gelombang

Bila kutitipkan dendamku pada gunung
Pastilah gunung meluapkan api. Tapi

Kan kusimpan sendiri mendung dukaku
Dalam langit dadaku


Kusimpan sendiri badai resahku
Dalam angin desahku

Kusimpan sendiri gelombang geramku
Dalam laut pahamku

Kusimpan sendiri.