Pages

Sunday, December 19, 2010

PROSES


Ini sangat berkaitan dengan mimpi-mimpi yang kita miliki. Bagaimana tidak setiap orang pasti memiliki mimpi untuk menjadi orang yang dasyat dalam kehidupannya. Kita selalu memimpikan bahwa keadaan kita dimasa yang akan datang akan lebih baik dari sekarang.  Mendapat kesuksesan di dunia, maupun diakhirat . akan tetapi tidak semua orang bisa mendapatkan kesuksesan yang mereka impi-impikan. Mereka bukannya tidak mau sukses, akan tetapi mereka tidak siap untuk meraih kesuksesan itu. Mengapa bisa begitu?
Maksudnya begini, dalam mimpi-mimpi kita, itu adalah sebuah hal yang abstrak. Tidak bisa disentuh kare na memang belum nyata. Guna membuat mimpi itu menjadi nyata kita semua membutuhkan proses untuk menjadi pribadi yang sesuai dengan mimpi kita.
Disini ada cerita yang saya ambil dari sebuah majalah yang menceritakan tentang seorang anak perempuan yang sedang berkeluh kesah kepada sang ibunda tercintanya. Menurut si anak perempuan hidupnya tidak berjalan sesuai dengan yang ia harapkan. Ia mendapat nilai paling jelek dipelajaran bahasa Indonesia, kemudian ia di olok-olok oleh teman sekelasnya dan dihari itu teman terbaik dikelasnya pindah sekolah karena ikut orang tuanya yang pindah dinas diluar kota. Saat itu ibunya sedang membuat kue dan menawarkan kepada anaknya apakah mau mencicipi kue buatannya itu. Dengan senang hati anak ini menjawab ”Ok mom, I ove your cake” . Kemudian ibunya berkata “coba kamu mencicipi mentega ini nak!” Lalu anak itu berkata” Uhh, ga enak mom.” Kemudian ibunya berkata lagi ”Coba kamu makan telur mentah ini, !.”
Kemudian sianak bilang kepada ibunya” Ahh, mama ini bercanda deh…(sambil tersenyum)”. Terus ibunya bertanya lagi ”Mau coba tepung dan baking sodanya nggak??” anak perempuan itu pun menjawab lagi  “ahh, mama , jangan bercanda terus dong,,, “ Lau ibunya menjawab lagi “Iya,  semua itu pasti tidak enak jika dibandingkan dengan kue yang kamu makan tadi,  karena dipisahkan satu per satu. Tapi jika semua yang kelihatan tidak enak itu dicampur menjadi satu dengan proses yang benar, maka benda yang kelihatan tidak enak tadi akan menjadi kue yang lezat sekali.”

Jadi itu proses ya??
Ya, kiranya begitulah. Kadang sering terdengar dari mulut kita sendiri, kata-kata pesimis muncul tanpa terkendali. “saya nggak mungkin menjadi manajer, karena,…”, “bapak saya kan Cuma buruh jadi saya tidak mungkin  bisa sekolah yang tinggi” dsb. Nah, ini tanda bahwa diri ini tidak siap untuk maju. Satu keyakinan, jika mulut dan pikiran kita yang seperti itu tidak segera diberangus sesegera mungkin, maka samai ‘tewas’ kita akan berjalan ditempat terus, tidak mau bergerak untuk mencapai tujuan atau mimpi kita. Statis.
Setiap orang memiliki hak untuk menjadi orang yang dasyat, sukses didunia dan akhirat. Coba cari orang yang sukses didunia yang memperolehnya dengan berdiam diri ditempat saja. Pasti sulit kan.  Mereka itu bisa sukses karena berani menjalani proses. Kita harus siap untuk mengeluarkan keringat lebih banyak  karena bekerja lebih keras dari orang lain, dan belajar lebih banyak karena harus lebih pandai dari orang lain, harus siap jatuh dan menjalani konsekuensi yang lebih berat dari orang lain.
Kita  juga harus mengingat, proses yang dasyat akan mendatangkan balasan yang uar biasa. Tak pernah terjangkau akal, tak pernah didengar telinga, taj pernah dilihat mata. Surga. Terlalu jauh?? Tidak … itu balasan yang sebenarnya kita cari. Target jadi manajer, bisa sekolah tinggi dsb akan terhenti dikehidupan dunia, tidak begitu ketika target-target dunia tersebut melalui niat dan proses yang benar berkesesuaian dengan syariah. Maka imbalan dari apa yang kita lakukan adalah surge Allah yang kekal dengan kenikmatan-kenikmatan yang tak terpikirkan sewaktu kita didunia.
Jadi “BERPROSESLAH” dan nikmati itu. Hari ini harus melakukan hal yang lebih baik dari hari kemarin dan harri esok lakukan yang lebih baik dari hari ini agar kita menjadi orang-orang yang beruntung. Dan lakukanlah proses itu terus menerus, tanpa kenal lelah. Insya Allah, segala sesuatu akan menjadi sempurna dan indah tepat pada waktunya.      


INSPIRASI:
ARAFAH 33 

Wednesday, December 15, 2010

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah peringkat 4

oleh Michael H. Hart 


4. BUDDHA (563 SM - 483 SM)

Gautama Buddha nama aslinya pangeran Siddhartha pendiri Agama Buddha, salah satu dari agama terbesar di dunia. Putra raja Kapilavastu, timur laut India. berbatasan dengan Nepal. Siddhartha sendiri (marga Gautama dari suku Sakya) konon lahir di Lumbini yang kini termasuk wilayah negara Nepal. Kawin pada umur enam belas tahun dengan sepupunya yang sebaya. Dibesarkan di dalam istana mewah, pangeran Siddhartha tak betah dengan hidup enak berleha-leha, dan dirundung rasa tidak puas yang amat. Dari jendela istana yang gemerlapan dia menjenguk ke luar dan tampak olehnya orang-orang miskin terkapar di jalan-jalan, makan pagi sore tidak, atau tidak mampu makan sama sekali. Hari demi hari mengejar kebutuhan hidup yang tak kunjung terjangkau bagai seikat gandum di gantung di moncong keledai. Tarolah itu yang gembel. Sedangkan yang berpunya pun sering kehinggapan rasa tak puas, waswas gelisah, kecewa dan murung karena dihantui serba penyakit yang setiap waktu menyeretnya ke liang lahat. Siddhartha berpikir, keadaan ini mesti dirobah. Mesti terwujud makna hidup dalam arti kata yang sesungguhnya, dan bukan sekedar kesenangan yang bersifat sementara yang senantiasa dibayangi dengan penderitaan dan kematian.
Tatkala berumur dua puluh sembilan tahun, tak lama sesudah putra pertamanya lahir, Gautama mengambil keputusan dia mesti meninggalkan kehidupan istananya dan mengharnbakan diri kepada upaya mencari kebenaran sejati yang bukan sepuhan. Berpikir bukan sekedar berpikir, melainkan bertindak. Dengan lenggang kangkung dia tinggalkan istana, tanpa membawa serta anak-bini, tanpa membawa barang dan harta apa pun, dan menjadi gelandangan dengan tidak sepeser pun di kantong. Langkah pertama, untuk sementara waktu, dia menuntut ilmu dari orang-orang bijak yang ada saat itu dan sesudah merasa cukup mengantongi ilmu pengetahuan, dia sampai pada tingkat kesimpulan pemecahan masalah ketidakpuasan manusia.
Umum beranggapan, bertapa itu jalan menuju kearifan sejati. Atas dasar anggapan itu Gautama mencoba menjadi seorang pertapa, bertahun-tahun puasa serta menahan nafsu sehebat-hebatnya. Akhirnya dia sadar laku menyiksa diri ujung-ujungnya cuma mengaburkan pikiran, dan bukannya malah menuntun lebih dekat kepada kebenaran sejati. Pikir punya pikir, dia putuskan mendingan makan saja seperti layaknya manusia normal dan stop bertapa segala macam karena perbuatan itu bukan saja tidak ada gunanya melainkan bisa bikin badan kerempeng, loyo, mata kunang-kunang, ngantuk, linu, bahkan juga mendekati bego.
Dalam kesendirian yang tenang tenteram dia bergumul dengan perikehidupan problem manusiawi. Akhirnya pada suatu malam, ketika dia sedang duduk di bawah sebuah pohon berdaun lebar dan berbuahkan semacarn bentuk buah pir yang sarat biji segala macam, maka berdatanganlah teka-teki masalah hidup seakan berjatuhan menimpanya. Semalam suntuk Siddhartha merenung dalam-dalam dan ketika mentari merekah di ufuk timur dia tersentak dan berbarengan yakin bahwa terpecahkan sudah persoalan yang rumit dan dia pun mulai saat itu menyebut dirinya Buddha "orang yang diberi penerangan."
Pada saat itu umurnya menginjak tiga puluh lima tahun. Sisa umurnya yang empat puluh lima tahun dipergunakannya berkelana sepanjang India bagian utara, menyebarkan filosofi barunya di depan khalayak siapa saja yang sudi mendengarkan. Saat dia wafat, tahun 483 sebelum Masehi, sudah ratusan ribu pemeluk ajarannya. Meskipun ucapan-ucapannya masih belum ditulis orang tapi petuah-petuahnya dihafal oleh banyak pengikutnya di luar kepala, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya lewat mulut semata.
Pokok ajaran Buddha dapat diringkas di dalam apa yang menurut istilah penganutnya "Empat kebajikan kebenaran:" pertama, kehidupan manusia itu pada dasarnya tidak bahagia; kedua, sebab-musabab ketidakbahagiaan ini adalah memikirkan kepentingan diri sendiri serta terbelenggu oleh nafsu; ketiga, pemikiran kepentingan diri sendiri dan nafsu dapat ditekan habis bilamana segala nafsu dan hasrat dapat ditiadakan, dalam ajaran Buddha disebut nirvana; keempat, menimbang benar, berpikir benar, berbicara benar, berbuat benar, cari nafkah benar, berusaha benar, mengingat benar, meditasi benar. Dapat ditarnbahkan Agama Buddha itu terbuka buat siapa saja, tak peduli dari ras apa pun dia, (ini yang membedakannya dengan Agama Hindu).
Beberapa saat sesudah Gautama wafat agama baru ini merambat pelan. Pada abad ke-3 sebelum Masehi, seorang kaisar India yang besar kuasa bernama Asoka menjadi pemeluk Agama Buddha. Berkat dukungannya, penyebaran Agama Buddha melesat deras, bukan saja di India tapi juga di Birma. Dari sini agarna itu menjalar ke seluruh Asia Tenggara, ke Malaysia dan Indonesia.
Angin penyebaran pengaruh itu bukan cuma bertiup ke selatan melainkan juga ke utara, menerobos masuk Tibet, ke Afghanistan dan Asia Tengah. Tidak sampai situ. Dia mengambah Cina dan merenggut pengaruh yang bukan buatan besarnya dan dari sana menyeberang ke Jepang dan Korea.
Sedangkan di India sendiri agama baru itu mulai menurun pengaruhnya sesudah sekitar tahun 500 Masehi malahan nyaris punah di tahun 1200. Sebaliknya di Cina dan di Jepang, Agama Buddha tetap bertahan sebagai agama pokok. Begitu pula di Tibet dan Asia Tenggara agama itu mengalami masa jayanya berabad-abad.
Ajaran-ajaran Buddha tidak tertulis hingga berabad-abad sesudah wafatnya Gautama. Karena itu mudahlah dimaklumi mengapa Agama itu terpecah-pecah ke dalam pelbagai sekte. Dua cabang besar Agama Buddha adalah cabang Theravada-pengaruhnya terutama di Asia Tenggara dan menurut anggapan sebagian besar sarjana-sarjana Barat cabang inilah yang paling mendekati ajaran-ajaran Buddha yang asli-. Cabang lainnya adalah Mahayana, bobot pengaruhnya terletak di Tibet, Cina dan juga di Asia Tenggara secara umum.
Buddha, selaku pendiri salah satu agama terbesar di dunia, jelas layak menduduki urutan tingkat hampir teratas dalam daftar buku ini. Karena jumlah pemeluk Agama Buddha tinggal 200 juta dibanding dengan pemeluk Agama Islam yang 500 juta banyaknya dan satu milyar pemeluk Agama Nasrani, dengan sendirinya pengaruh Buddha lebih kecil ketimbang Muhammad atau Isa. Akan tetapi, beda jumlah penganut -jika dijadikan ukuran yang keliwat ketat- bisa juga menyesatkan. Misalnya, matinya atau merosotnya Agama Buddha di India bukan merosot sembarang merosot melainkan karena Agama Hindu sudah menyerap banyak ajaran dan prinsip-prinsip Buddha ke dalam tubuhnya. Di Cina pun, sejumlah besar penduduk yang tidak lagi terang-terangan menyebut dirinya penganut Buddha dalam praktek kehidupan sehari-hari sebenarnya amat di pengaruhi oleh filosofi agama.
Agama Buddha, jauh mengungguli baik Islam maupun Nasrani, punya anasir pacifis yang amat menonjol. Pandangan yang berpangkal pada tanpa kekerasan ini memainkan peranan penting dalam sejarah politik negara-negara berpenganut Buddha.
Banyak orang bilang bila suatu saat kelak Isa turun kembali ke bumi dia akan melongo kaget melihat segala apa yang dilakukan orang atas namanya, dan akan cemas atas pertumpahan darah yang terjadi dalam pertentangan antar sekte yang saling berbeda pendapat yang sama-sama mengaku jadi pengikutnya. Begitu juga akan terjadi pada diri Buddha. Dia tak bisa tidak akan ternganga-nganga menyaksikan begitu banyaknya sekte-sekte Agama Buddha yang bertumbuhan di mana-mana, saling berbeda satu sama lain walau semuanya mengaku pemeluk Buddha. Narnun, bagaimanapun semrawutnya sekte-sekte yang saling berbeda itu tidaklah sarnpai menimbulkan perang agama berdarah seperti terjadi di dunia Kristen Eropa. Dalam hubungan ini, paling sedikit berarti ajaran Buddha tampak jauh mendalam dihayati oleh pemeluknya ketimbang ajaran-ajaran Isa dalarn kaitan yang sama.
Buddha dan Kong Hu-Cu kira-kira punya pengaruh setaraf terhadap dunia. Keduanya hidup di kurun waktu yang hampir bersamaan, dan jumlah pengikutnya pun tak jauh beda. Pilihan saya menempatkan nama Buddha lebih dulu daripada Kong Hu-Cu dalam urutan disandarkan atas dua pertimbangan: pertama, perkembangan Komunisme di Cina nyaris menyapu habis pengaruh Kong Hu -Cu, sedangkan tampaknya masa depan Buddha masih lebih banyak celah dan pengaruh ketimbang dalam Kong Hu-Cu; kedua, kegagalan ajaran Kong Hu-Cu menyebar luas ke luar batas Cina menunjukkan betapa erat taut bertautnya ajaran Kong Hu-Cu dengan sikap dan tata cara jaman Cina lama. Sebaliknya, ajaran Buddha tak ada mengandung pernyataan ulangan atau mengunyah-ngunyah filosofi India terdahulu, dan Agama Buddha menyebar melangkah batas pekarangan negerinya -India- bersandarkan gagasan tulen Gautama serta jangkauan luas filosofinya.



inspirasi:
 Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah oleh Michael H. Hart

peringkat tiga: NABI ISA (6 SM - 30 M)

Pengaruh Nabi Isa terhadap sejarah kemanusiaan begitu jelas dan begitu besar. Rasanya tak banyak orang yang mempersoalkan apa sebab Nabi Isa berada di tempat hampir teratas dalam daftar buku ini. Malahan, mungkin banyak orang bertanya-tanya kenapa Isa tidak berada di tempat teratas.
Akan halnya kekristenan, tak adalah kiranya masalahnya. Dalam perjalanan sang waktu tak syak lagi agama ini sudah peroleh pemeluk lebih besar dari agama lain yang mana pun juga. Perlu ditegaskan bukanlah perihal pengaruh dari pelbagai agama yang menjadi titik perhitungan di buku ini, melainkan ihwal yang menyangkut pengaruh perorangan. Tidaklah seperti Agama Islam, Agama Nasrani didirikan bukan oleh seorang melainkan dua -- Isa dan St. Paul -- karena itu pengakuan jasa-jasa atas perkembangan agama itu harus dibagi sama antara kedua tokoh itu.
Nabi Isa meletakkan dasar-dasar pokok gagasan etika kekristenan termasuk pandangan spiritual serta ide pokok mengenai tingkah laku.manusia. Sedangkan teologi Kristen dikelola dasar-dasarnya oleh St. Paul. Isa mempersembahkan pesan-pesan spiritual sedangkan St. Paul menambahkannya ke dalam bentuk pemujaan terhadap Isa. Lebih dari itu, St. Paul merupakan penulis bagian-bagian penting Perjanjian Baru dan merupakan penganjur pertama orang-orang agar memeluk Agama Nasrani pada abad pertama lahirnya agama itu.
Isa terhitung berusia muda tatkala "wafat" (lain halnya dengan Buddha atau Muhammad), dan yang ditinggalkannya hanya sejumlah terbatas pengikut. Tatkala Isa mangkat, pengikutnya cuma terdiri dari sejumlah kecil sekte Yahudi. Baru lewat tulisan-tulisan St. Paul dan kegigihan khotbahnya yang tak kenal lelah, sekte kecil itu dirubah menjadi kekuatan dinamis dan merupakan gerakan yang lebih besar, baik terdiri dari orang Yahudi maupun bukan. Dari situlah-akhirnya- tumbuh menjadi salah satu agama besar dunia.
Akibat hal-hal itu sementara orang beranggapan St. Paul-lah dan bukan Isa yang lebih layak dipandang sebagai pendiri Agama Nasrani, karena itu tempatnya dalam daftar urutan buku ini mesti lebih tinggi ketimbang Isa! Biarpun sulit dibayangkan apa wujud kekristenan tanpa St. Paul, tapi sebaliknya juga amatlah jelas: tanpa Nabi Isa, Agama Nasrani tak akan pernah ada samasekali.
Sebaliknya, tampak tak beralasan menganggap Isa bertanggung jawab terhadap semua keadaan seperti penilaian gereja-gereja Kristen serta pribadi-pribadi pemeluk Agama Nasrani kemudian, khusus sejak Isa sendiri tidak setuju dengan sikap-sikap seperti itu. Di antara mereka -misalnya perang agama antar mazhab-mazhab Nasrani, penyembelihan kejam dan pemburuan terhadap orang Yahudi- merupakan kontradiksi dengan sikap dan ajaran Isa. Rasanya tak beralasan menganggap bahwa perbuatan itu disetujui oleh Isa.
Di samping itu walau ilmu pengetahuan modern pertama kali tumbuh di negeri-negeri pemeluk Nasrani di Eropa Barat tapi rasanya tidak kena kalau hal itu dianggap sebagai tanggung jawab Isa. Dengan sendirinya tak seorang pun di antara para pemuka pemeluk Kristen menafsirkan ajaran Isa sebagai suatu seruan untuk melakukan penyelidikan ilmiah terhadap dunia dalam arti fisik. Yang terjadi justru sebaliknya: berbondong-bondongnya masyarakat Romawi memeluk Agama Nasrani mengakibatkan merosotnya baik dasar umum teknologi maupun tingkat umum minat terhadap ilmu pengetahuan.
Bahwa ilmu pengetahuan kebetulan tumbuh di Eropa sebenarnya suatu petunjuk adanya kultur yang diwariskan turun-temurun yang selaras dengan jalan pikiran ilmiah. Ini samasekali tak ada sangkut-pautnya dengan ajaran-ajaran Isa tapi berkat pengaruh rasionalisme Yunani yang jelas tercermin dalam karya-karya Aristoteles dan Euclid. Adalah perlu dicatat timbulnya ilmu pengetahuan modern bukanlah di masa jaya-jayanya kekuasaan gerejani dan kesucian Kristen melainkan pada saat mulai menyingsingnya renaissance, saat tatkala Eropa sedang mencoba memperbaharui warisan sebelum Isa.
Kisah kehidupan Isa jika dikaitkan dengan Perjanjian Baru tentulah sudah tidak asing lagi bagi para pembaca, karena itu bisa membosankan jika dikunyah-kunyah lagi. Tapi, ada juga segi-segi yang masih layak dicatat. Pertama, sebagian terbesar informasi yang kita peroleh tentang kehidupan Isa tidak karu-karuan, simpang-siur tak menentu. Bahkan kita tidak tahu siapa nama aslinya. Besar kemungkinan nama aslinya Yehoshua, sebuah nama umum orang Yahudi (orang Inggris menyebutnya Yoshua). Dan tahun kelahirannya pun tidaklah pasti, walaupun tahun 6 sebelum Masehi dapat dijadikan pegangan.
Bahkan tahun wafatnya pun yang mestinya diketahui dengan jelas oleh para pengikutnya, juga belum bisa dipastikan hingga hari ini. Isa sendiri tidak meninggalkan karya tulisan samasekali, sehingga sebetulnya segala sesuatu mengenai peri kehidupannya berpegang pada penjelasan Perjanjian Baru.
Malangnya, ajaran-ajaran Isa bertentangan satu sama lain dalam banyak pokok masalah. Matthew dan Lukas menyuguhkan versi yang samasekali berbeda mengenai kata-kata akhir yang diucapkan Isa. Kedua versi ini sepintas lalu tampak berasal dari kutipan-kutipan langsung dari Perjanjian Lama.
Sesungguhnya bukanlah barang kebetulan Isa mampu mcngutip dari Perjanjian Lama. Sebab, meskipun Isa pemuka Agama Nasrani, dia sendiri sebetulnya seorang Yahudi yang taat. Sudah sering sekali ditunjukkan bahwa Isa dalam banyak hal teramat mirip dengan nabi-nabi kaum dari Perjanjian Lama dan dia terpengaruh secara mendalam dengan mereka. Seperti halnya nabi-nabi, Isa memiliki pesona personalitas luar biasa yang meninggalkan kesan mendalam dan tak terhapuskan begitu bertemu dengannya. Isa seorang yang mempunyai daya kharisma dalam arti yang sesungguh-sungguhnya .
Berbeda sangat dengan Muhammad yang menggenggam kekuasaan agama dan politik di satu tangan, Isa tidak yunya pengaruh politis di masa hidupnya ataupun di abad berikutnya. (Kedua manusia itu memang punya pengaruh tidak langsung dalam jangka panjang perkembangan politik). Isa menyebar pengaruh sepenuhnya dalam ruang lingkup etika dan merupakan seorang pemimpin spiritual.
Apabila peninggalan Isa semata-rnata dalam kwalitas selaku pemuka spirituaI, tentu saja tepat jika orang mempertanyakan sampai sejauh mana gagasan spiritualnya mempengaruhi dunia. Salah satu sentral ajaran Isa tentu saja Golden Rule-nya. Kini, Golden Rule-nya itu sudah diterima oleh banyak orang, apakah dia itu Nasrani atau bukan sebagai patokan tingkah laku moral. Kita bisa saja berbuat tidak selalu atas dasar patokan itu, tetapi sedikitnya kita mencoba menyelusuri relnya. Jika Isa benar merupakan perumus pertama dari patokan dan petunjuk yang sudah diterima sebagai hampir prinsip yang universal, bisa dipastikan dia layak didudukkan pada urutan pertama daftar ini.
Tapi, fakta menunjukkan yang namanya, Golden Rule itu sebenarnya sudah menjadi patokan yang jadi pegangan Yudaisme, jauh sebetum Isa lahir. Pendeta Hillel, pemuka Yahudi yang hidup satu abad sebelum Masehi secara terang-terangan mengatakan bahwa Golden Rule itu adalah patokan utama Yudaisme.
Hal ini bukan saja diketahui oleh dunia Barat melainkan juga Timur. Filosof Cina Kong Hu-Cu telah mengusulkan konsepsi ini pada tahun 500 sebelum Masehi. Juga kata-kata seperti itu terdapat di dalam Mahabharata, kumpulan puisi Hindu purba. Jadi, kenyataan menunjukkan bahwa filosofi yang terkandung di dalam The Golden Rule diterima oleh hampir tiap kelompok agama besar.
Apakah ini berarti Isa tak punya gagasan etik yang orisinil? Bukan begitu! Pandangan yang bermutu tinggi dan terang benderang di persembahkan dalam Matthew 5:43-44:
Kamu dengar apa yang dikatakan bahwa kamu harus mencintai tetanggamu dan membenci musuhmu. Tapi kukatakan padamu, kasihanilah mereka yang telah mengutukmu, berbuat baiklah kepada mereka yang membencimu, berdoalah buat mereka yang menaruh dendam kepadamu dan menganiayamu.
Dan kalimat sebelumnya berbunyi " ... janganlah melawan kejahatan. Jika mereka tampar pipi kananmu, berikan pipi kirimu juga."
Kini, pendapat ini bukan merupakan bagian dari Yudaisme di masa Isa dan bukan pula jadi bagian pegangan Agama-agama lain. Sudah dapat dipastikan merupakan yang pernah terdengar. Apabila ide ini dianut secara meluas, saya tidak ragu maupun bimbang sedikit pun menempatkan Yesus dalam urutan pertama dalam daftar.
Tapi, kenyataan menunjukkan anutan ide itu tidaklah meluas benar. Malahan, umumnya takkan bisa diterima. Sebagian besar pemeluk Nasrani rnenganggap perintah "Cintailah musuhmu" hanyalah bisa direalisir dalam dunia sempurna, tapi tidak bisa jalan selaku penuntun tingkah laku di dunia tempat kita semua hidup sekarang ini. Umumnya ajaran itu tidak dilaksanakan, dan pula tidak mengharapkan orang lain melakukannya. Kepada anak-anak pun kita tidak memberi ajaran begitu. Ajaran Isa yang paling nyata adalah tetap merupakan semacam ajaran yang bersifat kelompok dan secara mendasar tak liwat anjuran yang teruji lebih dulu.



  inspirasi:
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat

Monday, November 29, 2010

Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah: 2. ISAAC NEWTON 1642-1727

oleh Michael H. Hart
Alam dan hukum alam tersembunyi di balik malam.
Tuhan berkata, biarlah Newton ada! Dan semuanya akan terang benderang.
 
Isaac Newton, ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun dengan wafatnya Galileo. Seperti halnya Nabi Muhammad, dia lahir sesudah ayahnya meninggal. Di masa bocah dia sudah menunjukkan kecakapan yang nyata di bidang mekanika dan teramat cekatan menggunakan tangannya. Meskipun anak dengan otak cemerlang, di sekolah tampaknya ogah-ogahan dan tidak banyak menarik perhatian. Tatkala menginjak akil baliq, ibunya mengeluarkannya dari sekolah dengan harapan anaknya bisa jadi petani yang baik. Untungnya sang ibu bisa dibujuk, bahwa bakat utamanya tidak terletak di situ. Pada umurnya delapan belas dia masuk Universitas Cambridge. Di sinilah Newton secara kilat menyerap apa yang kemudian terkenal dengan ilmu pengetahuan dan matematika dan dengan cepat pula mulai melakukan penyelidikan sendiri. Antara usia dua puluh satu dan dua puluh tujuh tahun dia sudah meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada gilirannya kemudian mengubah dunia.
Pertengahan abad ke-17 adalah periode pembenihan ilmu pengetahuan. Penemuan teropong bintang dekat permulaan abad itu telah merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan. Filosof Inggris Francis Bacon dan Filosof Perancis Rene Descartes kedua-duanya berseru kepada ilmuwan seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri pada kekuasaan Aristoteles, melainkan melakukan percobaan dan penelitian atas dasar titik tolak dan keperluan sendiri. Apa yang dikemukakan oleh Bacon dan Descartes, sudah dipraktekkan oleh si hebat Galileo. Penggunaan teropong bintang, penemuan baru untuk penelitian astronomi oleh Newton telah merevolusionerkan penyelidikan bidang itu, dan yang dilakukannya di sektor mekanika telah menghasilkan apa yang kini terkenal dengan sebutan "Hukum gerak Newton" yang pertama.
Ilmuwan besar lain, seperti William Harvey, penemu ihwal peredaran darah dan Johannes Kepler penemu tata gerak planit-planit di seputar matahari, mempersembahkan informasi yang sangat mendasar bagi kalangan cendikiawan. Walau begitu, ilmu pengetahuan murni masih merupakan kegemaran para intelektual, dan masih belum dapat dibuktikan --apabila digunakan dalam teknologi-- bahwa ilmu pengetahuan dapat mengubah pola dasar kehidupan manusia sebagaimana diramalkan oleh Francis Bacon.
Walaupun Copernicus dan Galileo sudah menyepak ke pinggir beberapa anggapan ngelantur tentang pengetahuan purba dan telah menyuguhkan pengertian yang lebih genah mengenai alam semesta, namun tak ada satu pokok pikiran pun yang terumuskan dengan seksama yang mampu membelokkan tumpukan pengertian yang gurem dan tak berdasar seraya menyusunnya dalam suatu teori yang memungkinkan berkembangnya ramalan-ramalan yang lebih ilmiah. Tak lain dari Isaac Newton-lah orangnya yang sanggup menyuguhkan kumpulan teori yang terangkum rapi dan meletakkan batu pertama ilmu pengetahuan modern yang kini arusnya jadi anutan orang.
Newton sendiri agak ogah-ogahan menerbitkan dan mengumumkan penemuan-penemuannya. Gagasan dasar sudah disusunnya jauh sebelum tahun 1669 tetapi banyak teori-teorinya baru diketahui publik bertahun-tahun sesudahnya. Penerbitan pertama penemuannya adalah menyangkut penjungkir-balikan anggapan lama tentang hal-ihwal cahaya. Dalam serentetan percobaan yang seksama, Newton menemukan fakta bahwa apa yang lazim disebut orang "cahaya putih" sebenarnya tak lain dari campuran semua warna yang terkandung dalam pelangi. Dan ia pun dengan sangat hati-hati melakukan analisa tentang akibat-akibat hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Berpegang pada hukum ini dia --pada tahun 1668-- merancang dan sekaligus membangun teropong refleksi pertama, model teropong yang dipergunakan oleh sebagian terbesar penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini, berbarengan dengan hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan optik yang sudah diperagakannya, dipersembahkan olehnya kepada lembaga peneliti kerajaan Inggris tatkala ia berumur dua puluh sembilan tahun.
Keberhasilan Newton di bidang optik saja mungkin sudah memadai untuk mendudukkan Newton pada urutan daftar buku ini. Sementara itu masih ada penemuan-penemuan yang kurang penting di bidang matematika murni dan di bidang mekanika. Persembahan terbesarnya di bidang matematika adalah penemuannya tentang "kalkulus integral" yang mungkin dipecahkannya tatkala ia berumur dua puluh tiga atau dua puluh empat tahun. Penemuan ini merupakan hasil karya terpenting di bidang matematika modern. Bukan semata bagaikan benih yang daripadanya tumbuh teori matematika modern, tetapi juga perabot tak terelakkan yang tanpa penemuannya itu kemajuan pengetahuan modern yang datang menyusul merupakan hal yang mustahil. Biarpun Newton tidak berbuat sesuatu apapun lagi, penemuan "kalkulus integral"-nya saja sudah memadai untuk menuntunnya ke tangga tinggi dalam daftar urutan buku ini.
Tetapi penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di bidang mekanika, pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda. Galileo merupakan penemu pertama hukum yang melukiskan gerak sesuatu obyek apabila tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar. Tentu saja pada dasarnya semua obyek dipengaruhi oleh kekuatan luar dan persoalan yang paling penting dalam ihwal mekanik adalah bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu. Masalah ini dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termasyhur dan dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua (secara matcmatik dijabarkan dcngan persamaan F = m.a) menetapkan bahwa akselerasi obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda. Terhadap kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang masyhur tentang gerak (menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling termasyhur penemuannya tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal. Keempat perangkat hukum ini, jika digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari pergoyangan pendulum hingga gerak planit-planit dalam orbitnya mengelilingi matahari yang dapat diawasi dan gerak-geriknya dapat diramalkan. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi pemecahan problem.
Hukum Newton dapat dan sudah dipergunakan dalam skala luas bidang ilmiah serta bidang perancangan pelbagai peralatan teknis. Dalam masa hidupnya, pemraktekan yang paling dramatis adalah di bidang astronomi. Di sektor ini pun Newton berdiri paling depan. Tahun 1678 Newton menerbitkan buku karyanya yang masyhur Prinsip-prinsip matematika mengenai filsafat alamiah (biasanya diringkas Principia saja). Dalam buku itu Newton mengemukakan teorinya tentang hukum gaya berat dan tentang hukum gerak. Dia menunjukkan bagaimana hukum-hukum itu dapat dipergunakan untuk memperkirakan secara tepat gerakan-gerakan planit-planit seputar sang matahari. Persoalan utama gerak-gerik astronomi adalah bagaimana memperkirakan posisi yang tepat dan gerakan bintang-kemintang serta planit-planit, dengan demikian terpecahkan sepenuhnya oleh Newton hanya dengan sekali sambar. Atas karya-karyanya itu Newton sering dianggap seorang astronom terbesar dari semua yang terbesar.
Apa penilaian kita terhadap arti penting keilmiahan Newton? Apabila kita buka-buka indeks ensiklopedia ilmu pengetahuan, kita akan jumpai ihwal menyangkut Newton beserta hukum-hukum dan penemuan-penemuannya dua atau tiga kali lebih banyak jumlahnya dibanding ihwal ilmuwan yang manapun juga. Kata cendikiawan besar Leibniz yang sama sekali tidak dekat dengan Newton bahkan pernah terlibat dalam suatu pertengkaran sengit: "Dari semua hal yang menyangkut matematika dari mulai dunia berkembang hingga adanya Newton, orang itulah yang memberikan sumbangan terbaik." Juga pujian diberikan oleh sarjana besar Perancis, Laplace: "Buku Principia Newton berada jauh di atas semua produk manusia genius yang ada di dunia." Dan Langrange sering menyatakan bahwa Newton adalah genius terbesar yang pernah hidup. Sedangkan Ernst Mach dalam tulisannya di tahun 1901 berkata, "Semua masalah matematika yang sudah terpecahkan sejak masa hidupnya merupakan dasar perkembangan mekanika berdasar atas hukum-hukum Newton." Ini mungkin merupakan penemuan besar Newton yang paling ruwet: dia menemukan wadah pemisahan antara fakta dan hukum, mampu melukiskan beberapa keajaiban namun tidak banyak menolong untuk melakukan dugaan-dugaan; dia mewariskan kepada kita rangkaian kesatuan hukum-hukum yang mampu dipergunakan buat permasalahan fisika dalam ruang lingkup rahasia yang teramat luas dan mengandung kemungkinan untuk melakukan dugaan-dugaan yang tepat.
Dalam uraian yang begini ringkas, adalah mustahil membeberkan secara terperinci penemuan-penemuan Newton. Akibatnya, banyak karya-karya yang agak kurang tenar terpaksa harus disisihkan biarpun punya makna penting di segi penemuan dalam bidang masalahnya sendiri. Newton juga memberi sumbangsih besar di bidang thermodinamika (penyelidikan tentang panas) dan di bidang akustik (ilmu tentang suara). Dan dia pulalah yang menyuguhkan penjelasan yang jernih bagai kristal prinsip-prinsip fisika tentang "pengawetan" jumlah gerak agar tidak terbuang serta "pengawetan" jumlah gerak sesuatu yang bersudut. Antrian penemuan ini kalau mau bisa diperpanjang lagi: Newtonlah orang yang menemukan dalil binomial dalam matematika yang amat logis dan dapat dipertanggungjawabkan. Mau tambah lagi? Dia juga, tak lain tak bukan, orang pertama yang mengutarakan secara meyakinkan ihwal asal mula bintang-bintang.
Nah, sekarang soalnya begini: taruhlah Newton itu ilmuwan yang paling jempol dari semua ilmuwan yang pernah hidup di bumi. Paling kemilau bagaikan batu zamrud di tengah tumpukan batu kali. Taruhlah begitu. Tetapi, bisa saja ada orang yang mempertanyakan alasan apa menempatkan Newton di atas pentolan politikus raksasa seperti Alexander Yang Agung atau George Wasington, serta disebut duluan ketimbang tokoh-tokoh agama besar seperti Nabi Isa atau Budha Gautama. Kenapa mesti begitu?
Pertimbangan saya begini. Memang betul perubahan-perubahan politik itu penting kalau tidak teramat penting. Walau begitu, bagaimanapun juga pada umumnya manusia sebagaian terbesar hidup nyaris tak banyak beda antara mereka di jaman lima ratus tahun sesudah Alexander wafat dengan mereka di jaman lima ratus sebelum Alexander muncul dari rahim ibunya. Dengan kata lain, cara manusia hidup di tahun 1500 sesudah Masehi boleh dibilang serupa dengan cara hidup buyut bin buyut bin buyut mereka di tahun 1500 sebelum Masehi. Sekarang, tengoklah dari sudut perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam lima abad terakhir, berkat penemuan-penemuan ilmiah modern, cara hidup manusia sehari-hari sudah mengalami revolusi besar. Cara berbusana beda, cara makan beda, cara kerja dan ragamnya beda. Bahkan, cara hidup santai berleha-leha pun sama sekali tidak mirip dengan apa yang diperbuat orang jaman tahun 1500 sesudah Masehi. Penemuan ilmiah bukan saja sudah merevolusionerkan teknologi dan ekonomi, tetapi juga sudah mengubah total segi politik, pemikiran keagamaan, seni dan falsafah. Sangat langkalah aspek kehidupan manusia yang tetap "jongkok di tempat" tak beringsut sejengkal pun dengan adanya revolusi ilmiah. Alasan ini --sekali lagi alasan ini-- yang jadi sebab mengapa begitu banyak ilmuwan dan penemu gagasan baru tercantum di dalam daftar buku ini. Newton bukan semata yang paling cerdas otak diantara barisan cerdas otak, tetapi sekaligus dia tokoh yang paling berpengaruh di dalam perkembangan teori ilmu. Itu sebabnya dia peroleh kehormatan untuk didudukkan dalam urutan hampir teratas dari sekian banyak manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Newton menghembuskan nafas penghabisan tahun 1727, dikebumikan di Westminster Abbey, ilmuwan pertama yang memperoleh penghormatan macam itu

inspirasi:
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
www.pakdenono.com
 

Sunday, November 28, 2010

Menikmati Kegagalan


Mengalami kegagalan ibarat mengunyah brotowali, pahit rasanya dan sangat tidak enak. Ini merupakan ilustrasi kegagalan yang tidak diinginkan setiap orang. Apalagi kita sudah mengerahkan usaha secara maksimal. Factor keberhasilan telah terpenuhi, akan tetapi hasil jauh dari harapan kita. Oleh karena itu sangat wajar jika ada orang yang frustrasi bila kegagalan ini terjadi pada diri mereka. Kegagalan memang sebuah takdir yang tidak dapat diubah. Namun, frustrasi bukanah jawaban yang tetap untuk mengubah keadaan ketika gagal.  Kegagalan adalah keniscayaan tapi bangkit dan berusaha lagi  adalah sebuah pilihan. Inilah yang membedakan antara pemenang dan pecundang.
Tak ada kambing hitam
Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan dengan bentuk dan kadar gagal yang berbea-beda. Agar lebih baik tetaplah berpkir positf, bahwa itu semua adalah langkah awal menuju titik kemenangan. Rasulullah pernah mengalami saat terberat dalam hidupnya yaitu saat berdakwah pada orang-orang thaif. Beliau sangat berharap mereka bisa memeluk Islam. Namun tak ada satu pun yang mau menerima. Ajakan ramah beliau dijawab dengan cercaan dan siksaan. Coba bayangkan, seorang rasul yang mulia diusir keluar kampung ibarat seorang penjahat. Beliau terus dilempari dengan batu dan kerikil sejauh tiga mil.   Beliau pun berdarah-darah, begitu pula dengan sahabat yang menemaninya dan pasang badan untuk melindungi beliau,  Zaid bin Haritsah. Namun yang paling menyakitkan bagi beliau ialah jawaban ketua kaum Thaif, “Apakah Allah tidak menemukan orang lain sehingga terpaksa mengangkatmu sebagai Rasul?”
Pada saat kritis seperti itu, optimism tak boleh mati. Keimanan terhadap takdir tak boleh goyah. Keyakinan ini membawa harapan bahwa Allah selalu memberikan kemenangan dan jalan keluar. Faiina maal usri yusra, setiap kesulitan membawa kemudahan. Oleh karena itu doa yang mengalir dari Rasulullah adalah harapan,
Allahummahdi kawmiy fainnahum la ya’lamun
“Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku. Sungguh merek hanyalah orang yang tidak tahu.”
Celah itu tetap ada
Sejarah Islam pernah menorehkan prestasi hebat lewat seorang ilmuan bernama Hasan bin Al Haitsam. Beliau adalah ilmuan muslim pertama yang menggunakan pendekatan modern dalam studinya, yaitu berdasarkan pengumpulan data  melalui pemantauan dan pengukuran, yang diikuti tahap formulasi dan pengujian hipotesa guna menjelaskan daa yang didapat.  Beliau menemukan teori tentang cahaya alami dan refleksi. Beliau juga mengembangkan teori yang disebut sebagai mekanisme benda angkasa yang menjelaskan orbit planet. Bukti penelitian Al  Haitsam dibidang astronnomi masih dapat ditemukan di museum Iskandariyah hingga saat ini. Dibalik semua kisah itu,  beliau tetap manusia dan pernah terpuruk dalam kegagalan. Bahkan pernah dipenjara dan  dikucilkan antara tahun 1011-1021, setelah gagal menyelesaikan tugas yang diberikan oleh khalifah yang memintanya menyelesaikan masalah tentang pengaturan penanggulangan banjir sungai nil.  Dia baru dibebaskan karena khalifah yang menghukumnya meninggal dunia.
Kisah ini mengajarkan bahwa , pantang menyerah adalah cirri orang yang sukses. Semangat ini terus membuka jalan untuk tetap terus berkarya. Kegagalan dimaknai sebagai waktu untuk rehat dan istirahat sejenak. Jadi, gagal bukan akhir segalanya. Al haitsam telah membuktikannya, beliau telah berhasil menyusun 100 penelitian ilmiah dalam berbagai topic dibidang fisika dan matematika.
Anda Luar Biasa !  
Ibnu Kaldhun, dunia mendaulatnya sebagai bapak Sosiologi Islam. Sebagai salah satu ilmuan hebat yang buah pikirannya amat berpengaruh. Tidak hanya dikagumi ulama muslim tapi sederet ilmuan arat kagum kepadanya. Buah karyanya kitab Al Mukhaddimah, hingga kini dijadikan referensi oleh para sarjana ilmu social diseluruh dunia.
Tidak banyak orang yang tahu bahwa beliau pernah mengalami  masa sulit dan kegagalan. Salah satunya adalah kegagalan dalam dunia politik praktis. Akhirnya beliau mentalak dunia politik dan kembali ber-tafaqquh fiddin (belajar ilmu agama). Dalam masa penyepiannya ini beliau menulis Al Mukhaddimah. Sebuah buku yang menjadi dasar ilmu sosiologi. Karya ini membuat namanya tetap dikenang hingga kini.
Kegagalan adalah saat yang tepat untuk mengevaluasi dan instropeksi diri. Apakah kita telah mengambil jalan yang tepat atau tidak.  Apakah cara tersebut benar atau salah? Ini juga merupakan saat yang tepat untuk mengenali bakat yang terpendam. Bisa jadi kelebihan ini tidak bisa terlihat karena kita sibuk mengurusi hal-hal yang lain. Kenalilah diri sendiri dan fokuslah pada hal itu.


Guru   yang Paling Ampuh
Suatu kisah kegagalan yang sangat telak terjadi ketika perang Uhud. Tujuh puluh sahabat tewas pada pertempuran ini dan ratusan lainnya terluka-luka. Bahkan pipi Rasulullah tertembus besi hingga melukai gerahamnya. Kegagalan ini terjadi karena pasukan pemanah pergi meninggalakan postnya yang beraada diatas bukit. Sebelumnya, 300 tentara muslim meninggalkan medan perang akibat provakasi orang munafik.
Kegagalan ini menyajikan kesedihan bagi sahabat. Namun memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kaum muslimin tentang pentingnya taat kepada pemimpin, tentang mengorbankan ego pribadi demi kemanfaatan umat. Dan, membuktikan bahwa menuruti keinginan pribadi atas kepentingan bersama harus ditebus dengan mahal.  Selain itu, para sahabat belajar  untuk tidak melibatkan orang munafik dalam peperangan. Keberadaan orang munafik bak pepatah “bagai duri dalam daging”  geakannya merusak bagian sekelilingnya.  Karena itulah Rasulullah selalu Manahan keinginan orang munafik untuk ikut berperang, seperti pada perang khaibar. Setelah itu, tidak pernah terdengar lagi  bahwa kaum muslimin mengalami kegagalan yang serupa.
Seperti itulah tipikal orang-orang yang sukses, proses menuju keberhasilan begitu berliku dan unik. Mereka memaknai kegagalan sebagai bagian dari rangkaian proses kesuksesan. Kegagalan adalah bahan evaluasi.  Hasilnya adalah ilmu dan pengalaman. Seorang muslim boleh gagal karena gagal adalah guru yang paling berharga. Keberhasilan  membawa kebahagiaan sedangan proses kegagalan member ilmu dan pengalaman yang paling berguna bagi dirinya maupun orang lain. Jangan takut gagal. Temukan factor penyebab kegagalan itu dan perbaikilah. Tetaplah menjadi seorang mukmin yang kuat yang tidak tersandung pada batu yang sama. Rasulullah bersabda, “Seorang mukmin tidak jatuh dua kali ke lubang (yang sama).” (HR. Bukhari)
Barangkali ini adalah sebuah jawaban kenapa ada dua oranf yang sama-sama gagal, tapi akhirnya bernasib berbeda. Orang yang sukses belajar dari kegagalannya. Tidak menyalahkan orang lain. Mencari factor-faktor kegagalan kemudian memperbaikinya. Mereka tidak mau berlama-lama “menikmati” kekalahan. Mereka berusaha mengambil pelajaran yang kemudian menjadi pengalaman yang berharga.

Inspirasi:
Ar-risalah no.97/IX/1 rajab-sya,ban/juli2009    
  

Mengarahkan Pembentukan Karakter



Hindarilah pemikiran yang pendek karena tidak ada jalan singkat untuk sebuah permulaan guna mencapai tujuan.
Jika engkau mengenal bagaimana menguasai dasar-dasar kerja, maka engkau akan sampai pada hasilnya pada waktu yang singkat. Terkadang engkau berhasil menjalin hubungan yang pendek  dengan penuh kecermatan, disertai pengaruh pendapat tentang menampakkan perhatian terhadap orang lain. Tetapi jika tidak ada keteguhan dan dasar-dasar yang kuat akan menyebabkab perseteruan dalam kehidupan yang mengakibatkan hal-hal yang realita akan padam saat berada diatas, bahkan menjadi kegagalan dalam menjalin hubungan yang merupakan tempat kesuksesan jangka pendek.    
Jadi, hubungan yang membutuhkan kebahagiaan yang disertai dengan kesuksesan adalah hubungan jangka panjang seperti: pernikahan, kerjasama dalam pekerjaan, persahabatan (cinta karena Allah), dan bersikap terhadap anak-anak.
Terkadang engkau membutuhkan kepandaian berbicara dengan orang-orang, tetapi engkau tidak memandang baik cara berbicara yang terlalu teratur. Terkadang engkau juga tidak terlalu baik dalam menguasai keadaan, tetapi engkau memiliki tatakrama yang baik maka engkau dapat menarik orang yang bersamamu dengan akhlak itu mesti dalm waktu yang lama.  Saat engkau menggunakan caramu untuk memuaskan orang lain berhubungan denganmu, maka engku akan menjadikan orang lain melakukan keinginanmu, tampi dengan bentuk yang lebih baik, lebh bersemangat dalam bekerja, menjadikan orang laian mencintaimu dan menjadikan mereka cinta terhadap sesama.
Tetapi  saat timbulnya kecacatan dalam kepribadian seperti ketidakjujuran, cari muka, sombong, dan tujuan yang tidak baik, engkau akan menjadi rusak dalam jangka waktu yang lama bagaimanapun keadaanmu, maka yang ada rasa ketidakpercayaan orang lain terhadapmu, dan orang-orang disekitarmu bersamaan dengan jalannya waktu akan mengumumkan bahwa engkau adalah seorang penipu.
Tatakrama telah mengajarkan kepada kita bahwa ada permulaan dasar untuk kehidupan yang aktif, dan manusia tidak dapat mewujudkan kesuksesan yang sesungguhnya atau mereka dapat menikmati kebahagiaan kecuali jika mereka mempelajari dasar-dasar ini dan memahaminya dengan benar sebagai suatu prosedur yang primer.
Allah berfirman:
“sesungguhnya Allah menyuruh (kamu)  berlaku adl dan berbuat kebajikan, emberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan yang keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia member pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (Q.S An Nahl:90)
Tetapi dungguh berbeda jika engkau melakukan dasar-dasar ini agar engkau disebut sebagai orang yang berakhlak atau orang yang membangun karakter yang hebat, dengan saat engkau melakukannya hanyalah karena Allah yang memerintahkannya.

Inspirasi:
Road to sukses/DR. AKRAM RIDHA/2007/83-86/SOLO