Pages

Friday, April 12, 2013

SMPIT Smart Cendekia, Adakan Kunjungan Industri

Klaten- Dalam usaha meningkatkan keunggulan dan kemampuan siswa, SMPIT Smart Cendekia kembali melaksanakan outingclass dengan kegiatan kunjungan industri ke pabrik kripik belut dan singkong. Kegiatan dilaksanakan pada hari sabtu (30/3) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam dunia kewirausahaan, supaya mereka mampu untuk mensinergikan ilmu pengetahuan yang mereka dapat dari sekolah dengan ilmu yang ada dalam masyarakat .
Berangkat dari sekolah pukul 08.00 wib menggunakan mini bus, semangat dan antusias mereka membuncah ketika disambut dengan baik oleh bapak Suhana dan keluarga. Bapak Suhana adalah pemilik dari home industry yang beromset minimal 4 juta per bulan.


Usaha yang dilakukan bapak Suhana ini menghasilkan berbagai produk yaitu kripik belut, kripik singkong dan brem. Dalam kunjungan industri kali ini siswa diberi kesempatan untuk melihat dan mempraktekan bagaimana cara pembuatan kripik belut dan singkong.  Mereka melaksanakan praktek mulai dari pembersihan belut dari kotoran, penggorengan sampai pengemasan.

Bapak Suhana menyampaikan ”Untuk menjadi wirausaha harus pantang menyerah dan berani mencoba.”  Hal ini terlihat dari apa yang sudah beliau lakukan pada saat merintis usaha kripik belut. Di tahun 2009 dengan modal awal Rp 300.000; sampai mendapatkan keuntungan yang besar. Area pemasaran juga sudah cukup luas yaitu Solo, Wonogiri, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar dan toko-toko swalayan di kabupaten Klaten.

Setelah siswa selesai melakukan kunjungan industri, kegiatan outingclass dilanjutkan dengan kegiatan refresh di kolam renang Banyumili. Semua siswa terlihat senang dan siap bekerja keras untuk meraih cita-cita mereka. (herwij)


YANG MUDA YANG BERWIRAUSAHA


 
Klaten- Setelah Ujian mid semester dua berakhir,seluruh  siswa SMPIT Smart Cendekia mendapat pelatihan kewirausahaan dari sekolah.
Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 27-28 maret 2013 ini disambut antusias oleh para siswa. Pelatihan yang bertema ”Yang Muda Yang Berwirausaha”  bertujuan untuk menumbuhkan jiwa enterpreneur  dalam diri siswa sehingga mereka akan mampu mandiri, kreatif dan selalu berinovasi dalam kehidupan mereka.
Pelatihan kewirausahaan selama dua hari dibagi menjadi  menjadi empat sesi. Sesi pertama dan kedua diadakan pada hari pertama, sedangkan sesi ketiga dan keempat dilaksanakan pada hari kedua.
Pada sesi pertama berisi materi tentang pengenalan dan motivasi berwirausaha.  Anak-anak yang mendengarkan paparan materi mulai terbangkitkan semangatnya, karena mereka mendapatkan ilmu berwirausaha langsung dari ibu Chatim  Zuliati, S.E.  Beliau  adalah pemilik dealer motor ASA yang sudah mempunyai banyak cabang. Beliau menyampaikan ”Berwirausaha harus pantang menyerah, berwirausaha bisa dimulai sejak kecil.”
Beliau melanjutkan ” acara pelatihan-pelatihan kewirausahaan sangat baik untuk kemandirian siswa, sehingga acara-acara seperti ini harus kita dukung dan dilaksanakan secara berkala” dan diakhir acara berpesan kepada seluruh peserta untuk menjadi seorang yang kuat imannya, kuat badannya, kuat ilmunya dan kuat ekonominya.
Berlanjut ke sesi dua (bisnis plan), disini para siswa di dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 orang tiap regunya. Dengan dibimbing oleh masing-masing guru pembimbing di setiap kelompok anak-anak diberi tugas untuk memikirkan rencana bisnis yang akan mereka jalani. Setelah selesai mereka diminta untuk presentasi rencana bisnisnya dihadapan seluruh peserta. Ketika sudah mendapatkan persetujuan (ACC) bahwa rencana bisnisnya sudah benar, mereka diberi modal oleh sekolah sebesar     Rp 50.000; perkelompok untuk mewujudkan apa yang mereka rencanakan.



Bersambung di hari yang kedua, dimana mereka harus menjalani sesi ketiga dan keempat. Sesi yang ketiga adalah pemasaran. Mereka bertugas untuk memasarkan modal yang sudah berwujud barang. Diantaranya ada yang berjualan alat tulis, jus, es buah, omelet, donat, acsessoris, ikan hias dsb. Mereka diberi waktu yang sangat terbatas yaitu antara jam 08.00-11.00 wib. Dalam  melakukan pemasaran ini mereka diberi kebebasan untuk menjual dimana saja. Yang ditekankan dalam sesi ketiga ini adalah mereka mampu berbisnis dengan memanfaatkan sekecil-kecilnya kesempatan dan mengikuti etika berbisnis yang islami.
Sesi keempat dilanjutkan setelah semua kelompok usaha kembali kesekolah. Dalam sesi keempat (laporan laba-rugi) mereka diminta membuat perhitungan dari apa yang sudah mereka lakukan. Setiap kelompok menyusun laporan keuangan sesuai dengan keadaan masing-masing.
Berdasarkan laporan kelompok yang telah dibuat dan dipresentasikan, diumumkan diakhir acara terdapat dua kelompok terbaik. Kelompok terbaik pertama yaitu kelompok ”Smart Juice” yang mampu meraup keuntungan 100% dari modal yang disediakan sekolah dalam waktu dua jam. Sedangkan kelompok terbaik kedua diraih oleh kelompok ”Omlet Bati Jaya” yang mampu meraup keuntungan 13.65% dari modal dengan waktu tercepat 1 jam 15 menit. Masing-masing kelompok usaha terbaik mendapatkan hadiah dan modal usaha Rp 50.000;
Setelah acara selesai, banyak anak SMPIT Smart Cendekia yang merasa senang dan antusias jiaka acara pelatihan seperti ini diadakan lagi. Seperti yang diungkapkan Ma’ruf siswa kelas VII  ”Acara pelatihan wirausaha ini sangat menyenangkan dan menambah pengalaman bagi siswa dalam berwirausaha. Saran saya untuk acara ini diadakan lagi supaya para siswa memiliki bekal wirausaha yang baik” (herwij)