A.DEVINISI MERCHANDISING
Secara singkat merchandising dapat diartikan sebagai upaya pengadaan dan penanganan barang.
Davidson(1988) menyebutkan bahwa terminology
- Right merchandise berarti jenis,model,merek,warna,ukuran,dan lainnya yang ingin dibeli oleh konsumen.
- Right place merujuk bukan hanya pada lokasi toko, melainkan barang apa yang selayaknya ada disuatu toko dan tempat pajangan didalam toko itu sendiri.
- Right time berarti bahwa keberadaan barang di tokopada saat mana konsumen membutuhkannya.
- Right quantities berarti bahwa keberadaan barang dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan konsumen
- right prices adalah tingkat harga barang yang pantas dan bersaing pada tingkat mana masih memberikan keuntungan bagi retailer.
Dari beberapa devinisi merchandising relative sama,yakni
- Merujuk pada proses pengadaan dan penanganan barang dalam internal retailer
- merujuk pada kondisi-kondisi jenis,harga, jumlah/kuantitas,waktu,dan tempat merchandise yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
- Secara implicit menunjukkan bahwa konteks pemenuhan kebutuhan konsumen merupakan kepentingan retailer sebagai pusat penyedia kebutuhan.
B.Pandangan Baru Tentang Retail Merchandising
Merchandising dalam konteks kekinian harus dipandang bukan sekedar sebagai suatu proses internal,melainkan sebagai suatu rangkaian dari upaya retailer dalam penyaluran barang atau jasa dari manufacture dan atau distributor kepada konsumen sesuai dengan tingkat kebutuhannya, melainkan suatu kolaborasi aksi secara simultan dengan supplier dalam suatu consumer driven supply chain dan category management.
C.Fungsi-Fungsi Merchandising
Ada 4 fungsi merchandising yaitu pengadaan barang (merchandise Purchasing).kodifikasi dan system informasi (Merchandise codificatiob& information system ). Penjualan barang (Merchandise Hadling process,khususnya toko). Keempat fungsi tersebut digambarkan sebagai keempat sisi luar dari trapezium internal bisnis retail.
Berikut dari keempat fungsi tersebut
- Merchandise Purchasing
Fungsi Purchasing ditujukan untuk mendapatkan sumber dari merchandise yang dibutuhkan oleh konsumen pada suatu tingkat harga yang pantas dengan
melakukan dealing trading term condition dengan supplier yang bersangkutan
- Merchandise Condification Process
Keberadaan codification dept (coding center) adalah sebagai konsekuensi dari implementasi komputerisasi merchandising system dan upaya atau bentuk perhatian terhadap tuntutan category menegement. Dengan adanya spesificasi penugasan codification dalam me-manage data merchandising system yang kemudian secara otomatis akan berimplikasi pada akurasi informasi,analisis dan pelaporan (reporting) dari seluruh aspek dan bagian dari retailer yang bersangkutan.
- Proses Penjualan barang
Kegiatan penjualan barang merupakan hal terpenting dalam kehidupan retailer karena disitulah lading penghasilannya. Tempat retailer menanamkan harapannya untuk bisa bertahan hidup .Penjualan barang merupakan proses antara untuk mendapatkan keuntungan
Dalam proses belanjanya konsumen akan menetapkan pilihan atas barang yang tersedia ditoko oleh commercial dept dan proses transaksi penjualan dimulai ketika konsumen masuk ke konter kasir. Untuk melakukan pembayaran atas barang-barang pilihannya. Saat itu terjadi transaksi antara kasir dengan konsumen tersebut. Dimana kasir menginput item per item barang yang dibeli ,menyebutkan total yang harus dibayar dan konsumen melakukan pembayaran sejumlah yang disebutkan.
inspirasi:
Paradigma Baru Dalam Manajemen Ritel Modern
Asep ST Sujana. Graha Ilmu
1 komentar:
dalam prosesnya, sekarang merchandising lebih di fkuskan terhadap penanganan saja. karena pengadaan tersebut lebih diituntut terhadap fugsi dari sales nya..
jika produk tidak ada, maka merchandising ini tentunya yg harus menangani ketersediaan produk di toko...
http://www.marketingkita.com/2017/08/produsen-mencari-distributor-menurut-ilmu-marketing.html
Post a Comment