Pages

Wednesday, November 3, 2010

Pribadi yang Ideal

Kepribadian seseorang terbentuk dengan adanya keyakinan, pendirian, perasaan, pemikiran, waktak, performa, dan perilaku. menjadi sebuah kewajiban bagi setiap muslim untuk memiliki kepribadian yang Islami. Kepribadian yang Islami terbentuk karena adanya aqidah islamiyah. Sehingga sebagai seorang muslim harus mempu mengaplikasikan nilai-nilai Islam secara keseluruhan (kaffah) dalam seluruh aspek kehidupannya.
Berikut ini adalah ciri-ciri pribadi muslim yang ideal adalah:
1. Benar aqidahnya (salimul aqidah)
    Hal yang pertama dilakukan oleh Rasulullah dalam menyebarkan ajaran Islam adalah perbaikan aqidah. Hal yang terpenting bagi setiap mulim adalah kelurusan aqidahnya, karena dengan kelurusan akidah inilah yang akan menentukan arah gerak kemana seseorang akan melangkah, sehingga secara tidak langsung ia akan melaksanakan syariat Islam dimana dia berada.

2. Benar Ibadahnya (shohihul ibadah)
    Ibadah merupakan kebutuhan dan epentingan manusia. Ibadah seorang muslim haris benar, yaitu senantia berniat Iklas karena Allah semata dan berdasarkan syariat Islam. Ibadah disini meliputi segala sesuatu yang dicintai oleh Allah swt, baik perkataan, kepasrahan dan ketundukan yang sempurna serta membebaskan diri dari segala hal bertentangan dan salah.

3. Kokoh Akhlaknya (matimul khuluq)
"sesunggunya orang yang paling sempurna imannya dari orang-orang mukmin adalah yang paling baik akhlaknya" (HR> Abu Daud dan Tirmidzi dari Abu Hurairah)
dari hadist diatas menunjukkan akhlak dan perilaku seseorang mencerminkan keimanannya. Untuk itu kita harus senantiasa menjaga akhlak kita, karena akhlak ini menentukan arah  hidup kita. Dan Islam telah mengatur setiap perilaku manusia da;am setiap aspek kehidupan ini.

4. berwawasan Luas (mutsaqoful fikr)
Wawasan yang luas meruoakan hal yang pening yang harus dimiliki setiap muslim, sehingga kita sebagai seorang muslim berkewajiban untuk menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu lain. Ketika kita memilki wawasan yang luas maka kita akan lebih berkontribusi untuk agama dan  bagsa kita menggunakan ilmu-ilmu yang kita miliki.

5. Kuat fisiknya (qowwiyul jism)
Rasuullah telah menegaskan betapa pentingnya seorang muslim untuk menjaga kesehatan fisiknya. Karena dengan tubuh yang sehat dan kuat kita bisa melaksanakan ibadah dan kewajiban-kewajiban kita dengan baik dan sempurna. Sedangkan jika kondisi kita sakit maka aktivitas-aktiivitas ibadah kita akan berjalan secara tidsk maksimal.
"mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, pada keduanya ada kebajikan." (HR.Muslim)

6. Mandiri Kehidupannya (qadirun 'alalkasbi)
setiap muslim harus kreatif, inovatif dan produktif sehingga ia mampu untuk memenuh kebutuhan materinya sendiri tanpa harus bergantung kepada orang lain. Rasulullah dan para sahabatnya telah memberikan contoh bagi kita. Disela-sela aktivitas dakwahnya yang berat, beliau mampu memanfaatkan peluang ekonomi yang ada. Sehingga seorang muslim harus bisa menunjukkan potensinya dalam dunia ekonomi juga.

7. Bermanfaat bagi orang lain (nafi'un lighairihi)
"Khaiurunnas anfa'uhum linnas" (HR.Ahmad dan Trobrani) Sebaik-baik manusia  ialah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Seorang muslim yang ideal adalah seorang yang bisa menjadi problem solver bukan trouble maker  apalagi lari dari permasalahan. Tapi buat diri kita menjadi seorang muslim ideal biisa memberikan kontribusi terhadap masyarakat sekecil apapun itu.

  8. Menjaga dengan sungguh-sungguh waktunya (harishun 'ala waqtihi)
Allah Swt meneggaskan bahwa manusia yang melalaikan waktuya akan berada dalam kerugian yang besar. Waktu sangat pemting untuk kita jaga. karena seorang muslim yang ideal selayaknya mampu untuk memanfaatkan waktu dan memelihara waktunya untuk kegiatan-kegiatan yang produktif agar kita terhindar dari kelalaian  yang Kn membawa kita padda hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Pepatah bilang waktu ibarat pedang, jika tidak ditebaskan dengan tepat, maka justru pedang itu yang akan menebasnya.

9. Bersungguh-sungguh mengendalikan hawa nafsu (mujahidin linafsihi)
Dua potensi manusia itu fujur dan taqwa. Karena itulah, diri manusia harus senantiasa dikontrol, agar apa yang dikerjakannya sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Tidak menyimpang mengikuti hawa nafsunya belaka. Dan sesungguhnya seseorang yang kuat ialah yang paling bisa menahan hawa nafsunya.

10. Teratur segala urusannya (munazham fii syu'unihi)
kita sebagai seorang muslim hendaknya bisa memberikan yang terbaik untuk Islam. Untuk itu, kita harus bisa memberikan yang positif. Islam ia akan dilihat dari orang-orang yang ada didalamnya. Nah, kita adalah orang yang ada pada bagian tersebut, maka mulai dari diri kita masing-masing, harus bisa mencitrakan bagaimana Islam  adalah cara untuk senantiasa memperbaiki diri kita.


inspirasi:
Quantum Fikri

0 komentar: