Pages

Sunday, August 9, 2015

Islam dan Nusantara

Islam dan Nusantara tidak bisa dilepaskan. Sejarah perkembangkan  negeri ini banyak diperjuangkan oleh para ulama. Mereka yang secara sukarela, berkorban jiwa dan raga untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa.

Islam dan nusantara adalah pilar berdirinya bangsa kemudian menjadi negara Indonesia. Dua hal ini bersatu padu membentuk Identitas. Identitas sebagai Indonesia. Nusantara memberikan kita wawasan ruang secara fisik geografis serta kesatuan rasa sehingga tidak terkotak lagi dalam istilah jawa, batak, papua dsb. Islam berperan sebagai pemercepat reaksi dalam proses pembentukan  nasionalisme. Hal ini bisa kita ambil contoh, dengan adanya jaringan dagang antar saudagar Islam terbentuklah Syarekat Dagang Islam di Solo, karena adanya rasa sepenangungan maka organisasi ini juga menumbuhkan rasa nasionalisme bagi anggotanya untuk membela Indonesia.



Islam memberikan sumbangsih besar bagi perkembangan bangsa. Melalui berbagai ormasnya lahirlah pemimpin-pemimpin besar yang siap memimpin negeri ini. Ir. Soekarno lahir dari Muhammadiyah, K.H. Abdurrahman Wahid (Gur Dur) lahir dari Nahdathul Ulama.

Untuk saat ini, sebagai muslim mari kita berislam secara benar. Dengan adanya persamaan identitas ini, mari tumbuhkan sikap nasionalisme untuk mengisi negeri. Jadikan islam sebagai alat untuk  proses percepatan. Manfaatkan sekecil-kecil kesempatan, melalui organisasi apapun tingkatkanlah kualitas diri. Ketika ini mampu kita manfaatkan, negeri ini tidak akan kehilangan stok manusia-manusia yang berkualitas.

0 komentar: