“telah tertulis atas anak Adam nasibnya dari zina. Akan bertemu dalam hidupnya, tidak bisa tidak. Maka kedua mata, zinanya adalah memandang. Kedua telinga , zinanya berupa menyimakdengarkan. Lisan, zinanya berkata. Tangan, zinanya menyentuh. Kaki zinanya berjalan. Dan zinanya hati adalah ingin dan berangan-angan. Maka akan dibenarkanhal ini oleh kemaluan, atau didustakannya.” (HR Muslim, dari Abu Hurairah)
Di tempat ini, kembali kembali kita mengingat hadist tentang zinanya masing-masing anggota badan. Kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya mendengarkan, lisan, tangan , kaki, dan seterusnya. Ada konsumsi dari masing-masing pintu yang dapt memacu zina itu. Tentu kita berharap pada Allah untuk menghindarkan kita dari hal ini selamanya. Kalau yang kau tebar adalah riasan dan pesona, sementara aku belum berhak atasnya makakuharap itu bukan untukku. Ya, suguhan indra pemicu zina tu, kuharap bukan untukku, bahkan kuharap tak pernak ada pada dirimu.
Bantu aku menjaga mataku
Mata adalah jendea ha ti dan kurir zina. Betapa banyak bencana akibat mata yang tak terduga. Dan betapa banyak bencana akibat mata tak terjaga. Dan betapa cerdas si iblis, yang menyediakan banyak alternative untuk mengisi retina hati dengan pandangan memabukkan berupa cara berhias dan bertingkah laku jahili. Menatap perilaku dan kelincahan memang membahagiakan. Melihat engkau berhias cantik, pasti menbuat aku tertarik. Memandangmu…., walau selalu…, kata seorang penyanyi, takkan pernah tumbuh jemu dihatiku.
Astaghfirullah, seharusnya kebahagiaan, ketertarikan , dan ketidakjemuan itu tak perlu hadir jika iamenghadirkan nyala neraka dipelupuk. Engkau lebi tahu bagaimana menjaga dirmu dari mataku. Bantu kau menjaga mata ini, agar kita selamat sampai akhir nanti.
Bantu aku menghindari kebisingan syahwat
Telinga adalah gua yang nyaman bagi syeithan. Disana ada gendering syahwat yang denga mudah ditabuh dan di perdengarkan. Aku tak pernah mengatakan dalam hatiku ada penyakit. Tetapi datingnya sakit kadang tak dikehendaki. Jangan katakana “ah itukan tergantung orangnya. Kalau orangnya ngeres sih apa saja juga bisa bikin nafsu!” jangan kau katakana itu. Bukankah kau tahu, meski laki-laki tampak alim dan suci, ada syaithan super ngeres yang bisa hinggap dimana pun ia suka. Bantu aku agar syaithan ngeres itu tahu, kita tidak pernah bisa terjerumuskan, selamanya.
Bantu aku menjaga kebisingan indra pembau
Jangan lupakan hidung. Allah dan rasulNya telah memberikan aturan yang indah. Ya, hadis ini bukan memvonismu, tetapi memvonis mereka, wanita-wanita yang suka berparfum ria.
“wanita mana saja yang memakai haruaman kemudian keluar dan lewat dimuka orang banyak agar mereka mendapati baunya, maka dia adalah penzina…” (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi)
ilmu kesehatan masa ini pun jelas menyebutkan, bahwa ada sebuah indra pemicu ketertarikan terhadap lawan jenis yang letaknya di hidung.
Kulitku sangat peka
Kulit adalah tempat indera perasa. Jika tak dijaga, banyak rasa yang akan hinggap kemudian meninggalkan kesan disana. Rasa yang bisa menerbangkan kesucian diri dan menanggalkan pakaian malu…hingga yang tersisa tak lebih baik daripada tusukan jarum besi yang menyala di kepala.
“Sungguh, jika kepala salah seorang dari kalian dicerca dengan jarum besi yang menyala, adalah lebih baik daripada menyentuh perempuan yang tiada halal baginya” (HR Ath Thabrani dan Al Baihaqi)
Apakah kenangan persentuhan kulit mudah dilupakan? Kalau jawabannya tidak, kita jadi tahu betapa berbahayanya ia dalam rentang waktu kedepan terhadap angan dan pikiran. Tetapi kalau jawabannya ya, pasti si penjawab ini sudah sering melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar sentuhan hingga kulitnya tak lagi peka. Bantu aku, agar jarum besi yang menyala itu tak pernah hadir dalam kehidupan kita, sejak detik ini sampai nanti ketika kita divonis di pengadilan Allah Yang Maha Tinggi.
Dari uraian diatas betapa sangat banyak cara yang dilakukan oleh syeithan untuk memperdaya uamat manusia yang ada dibumi ini. Untuk tidak tergoda semua tergantung pada diri kita, maka takutlah kepada Allah dan jangan turuti hawa nafsumu karena betapa berbahanya gadaan syeithan yang akan menjerumuskan kita kedalam keburukan. Tetapi jika jika masih berada dalam zona yang disukai syeithan itu, maka bersegeralah tinggalkanlah masa lalu, mohon anpun kepada Allah dan bertaubatlah. Dan ketika kita belum menemukan yang halal bagi kita, maka simpanlah itu dari orang-orang yang belum pasti menjadi pendamping kita. Jangan biarkan diri kita melanggar larangan Allah dan mengundang murkaNya
inspirasi: buku ust. salim
Thursday, July 22, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment