Pages

Monday, May 23, 2016

Politik Etis dan Kebiasaan Balas Budi


Politik etis dilaksanakan di Indonesia pada tahun
1900-1914. Penjajah melaksanakan balas budi kepada negeri jajahannya bukan karena beramal baik.
Tetap saja akan ada imbal balik terhadap pihak penjajah. Politik etis atau lebih dikenal dengan politik balas budi tidak semata penjajah ingin menyejahterakan kaum terjajah. Mereka akan tetap berharap keuntungan besar sehingga kelanggengan penjajahan akan terus berlangsung tiada akhir.
Politik etis yang diterapkan di Indonesia kala itu memfokuskan dalam tiga hal yaitu edukasi, imigrasi dan irigasi.
Lalu,
Apakah politik etis benar untuk negeri jajahannya?
Ketika benar tentu tidak akan muncul kontradiksi perlawanan.
***
Kebiasaan politik etis masih terbawa hingga kini. Kebiasaan tolong menolong, ikhlas tanpa pamrih senantiasa luntur. Seakan tindakan ikhlas menolong adalah tindakan yang merugikan.
Hal seperti ini yang harus dihapuskan. Pikiran menolong harus dengan mendapatkan imbal balik langsung harus dihilanngkan.
Kita harus mengganti dengan pola baru. Menolong tanpa pamrih, menolong tanpa syarat. Kalau menolong, ya sudah tolong saja tanpa berpikir yang lain.

Insya Allah jika lakukan hal tersebut, kelancaran dan keberkahan senantiasa terlimpah kepada kita semua.

0 komentar: