Politik etis melahirkan generasi pembaca dan pemikir. Penjajah
terpaksa memberikan pendidikan karena ingin mendapatkan tenaga kerja yang
terdidik tapi murah. Maka dibangunlah pendidikan praktis. Dalam pendidikan
praktis peserta didik hanyalah diberikan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan
kebutuhan kolonial tanpa pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih komprehensif.
Tapi dalam politik etis melahirkan
kontradiksi yang tak sesuai dengan harapan pemakainya.
Dari pendidikan praktis yang diniatkan untuk mendapat tenaga
murah malah memunculkan orang-orang yang
kritis, memberontak dan melawan. Soekarno, adalah contoh hasil kontradiksi itu.
Dia dengan pemikirannya, dia dengan tindakannya adalah kontradiksi politik etis.
Sebagai wujud kontradiksi-kontradiksi politik etis Soekarno
tidak asing dengan penjara dan pembuangan. Salah satu pledoinya yang terkenal
yaitu Indonesia menggugat. Menggambarkan bagaimana Indonesia seharusnya.
0 komentar:
Post a Comment